PENDAHULUAN
Pada umumnya ketersediaan sapi potong di Sumatera Barat dilakukan melalui penggemukkan sapi melalui sistem kreman (dikandangkan terus menerus) dan dilakukan dalam waktu yang singkat sekitar 4 bulan pemeliharaan. Oleh sebab itu untuk penggemukkan sapi dalam relatif singkat pakan yang diberikan haruslah yang memenuhi kebutuhan akan zat-zat gizi untuk mencapai pertambahan berat badan yang sebesar-besarnya, disamping faktor genetik dari ternak itu sendiri. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, energi, mineral, vitamin dan air yang terdapat pada berbagai jenis bahan pakan.
Pada usaha penggemukkan sapi sekitar 60-70% dari seluruh biaya produksi tersedot untuk penyediaan pakan, oleh karena itu dirasakan perlu untuk mencari bahan pakan pengganti yang mempunyai nilai gizi yang sama dengan yang biasa digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pakan ternak sapi yaitu : (1) Bahan pakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia,(2) Ketersediaan bahan pakan terjamin dan selalu ada, terutama disekitar lingkungan peternak, (3) Kualitas gizi bahan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, tidak mudah membentuk racun dan mudah tercemar, (4) Harga bahan pakan relatif tidak mahal.
PAKAN TERNAK SAPI
Secara garis besar pakan ternak sapi terbagi atas pakan utama yaitu : Hijauan dan pakan penguat (konsentrat) dan pakan tambahan (Feed Suplement).
A. Hijauan :
Hijauan merupakan bahan pakan utama ternak sapi penggemukkan dapat berupa rumput baik itu rumput unggul, rumput lapangan dan sebagian jenis leguminosa. Untuk pemberian hijauan makanan ternak dapat diberikan dengan memberikan rumput unggul seperti rumput raja, rumput gajah dll atau mencampurkan rumput lapangan dengan tanaman leguminosa seperti gamal, kaliandra, turi dan lain-lain yang memiliki gizi tinggi. Hal ini perlu dilakukan karena ketersediaan sangat dipengaruhi oleh musim dan semakin terbatasnyapadang pengembalaan disamping itu nilai gizi yang dikandung sangat rendah.
B. Konsentrat (Makanan Penguat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan makanan ternak. Terdiri dari bahan pakan dengan kandungan serat kasar rendah dan mudah dicerna berasal dari biji-bijian, hasil ikutan/limbah pertanian dari pabrik pengolahan hasil pertanian dan bahan berasal dari hewan seperti tepung ikan, tepung darah dan lain-lain.
C. Pakan Tambahan (Feed Suplement)
Merupakan pakan tambahan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan, mencegah penyakit dan melengkapi ransum pakan ternak. Terdiri antara lain campuran vitamin dan mineral contoh : Premix A, Premix B, Mineral B12 dan lain-lain.
BERBAGAI JENIS BAHAN PAKAN TERNAK
Ternak ruminansia termasuk sapi sesuai dengan kemampuan pencernaannya dapat mengkonsumsi lebih banyak jenis bahan pakan dibandingkan ternak unggas. Bahan pakan ternak dapat digolongkan ke dalam bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, limbah pertanian dan limbah industri .
A. Bahan Pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
1. Rumput-rumputan :
Dapat berupa rumput liar (lapangan) atau rumput unggul yang sengaja ditanam seperti : Ilalang, teki rumput gajah, rumput benggala dan lain-lain
2. Daun-daunan :
Diantaranya Daun Pisang, Daun Ubi kayu dan Daun Ubi Jalar. Daun pisang dapat diberikan dalam bentuk segar ataupun sisa pembungkusan. Daun pisang sisa pembungkusan dapat diberikan sebagai pakan ternak ruminansia menggantikan daun lamtoro (Urip Santoso dkk, 1984), sebelum diberikan daun pisang ini dibersihkan dan dicuci dahulu. Sebaiknya daun-daun tersebut diberikan langsung agar zat gizi tidak terlalu banyak hilang. Daun Ubi kayu dan Ubi Jalar dapat diberikan dalam bentuk segar sebagai sumber protein dan vitamin B1, B2, C dan Provitamin A.
3. Daun-daun dari jenis kacang-kacangan
Daun dari jenis ini mengandung protein dan zat kapur yang tinggi dapat digunakan untuk pakan ternak ruminansia. Diantara jenis daun yang sudah cukup dikenal antara lain : daun turi, daun lamtoro, daun kacang tanah, daun kedelai, daun kacang panjang, daun gamal dan daun kaliandra
4. Umbi-umbian
Umbi-umbian dapat diberikan kepada ternak karena selain mengandung protein, vitamin, juga mengendung pati sehingga mudah dicerna. Umbi yang akan diberikan sebaiknya sisa yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia seperti ubi jalar, ubi kayu yang sudah tua dan berserat atau terlalu lama dalam penyimpanan, kentang yang telah keluar tunas-tunasnya dan berbecak hitam dan umbi talas. Untuk tanaman ubi jalar, ubi kayu dan talas sebelum diberikan diberikan kepada ternak sebaiknya dijemur dibawah sinar matahari atau direbus terlebih dahulu.
B. Limbah Pertanian
Limbah pertanian sebagai pakan ternak terdiri atas jerami untuk yang dan tanaman lainnya yang umum digunakan diantaranya :
1. Jerami padi
Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak tidak begitu banyak disebabkan serat kasarnya yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan serat kasar adalah dengan melalui proses amoniasi.
2. Jerami jenis kacang-kacangan
Yang sudah banyak dikenal dan digunakan oleh peternak adalah jerami kedelai, jerami kacang hijau dan jerami kacang tanah. Jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%) dibandingkan jerami padi. Disamping itu jerami kacang-kacangan sifatnya lebih enak sehingga lebih disukai ternak dibandingkan jerami padi
3. Jerami Jagung
Ditinjau dari nilai gizinya jerami jagung lebih rendah dari jerami kacang-kacangan, tetapi masih lebih baik dibandingkan nilai gizi jerami padi dan lebih disukai ternak.
4. Jerami Ketela (Ubi) :
Ada jenis ubi yang dikenal yaitu ubi kayu dan ubi rambat kandungan gizinya lebih baik dari jerami padi dan umumnya digunakan oleh peternak pada saat musim kemarau mencapai 29-50% dari jumlah pakan.
5. Limbah tanaman lainnya :
Limbah pertanian lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak antara lain (Ety Widayati, dkk 1996) antara lain kulit buah nanas (diberikan 15% dari jumlah pakan), biji pepaya (diberikan 15% dari jumlah pakan) dan bungkil kelapa sawit karet (diberikan 20% dari jumlah pakan). Limbah ini dapat diberikan langusng kepada ternak.
C. Limbah industri :
Yang dimaksud dengan limbah industri ialah limbah dari industri pengolahan tanaman pertanian diantaranya :
1. Dedak Padi
Dedak pada biasanya digunakanan sebagai pakan sumber energi bagi ternak ruminansia yang pemberiannya disertai dengan hijauan makanan ternak. Biasanya terbagi atas :
- Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral
- Selaput perah (katul) dedak halus yang kaya akan protein, vitamin B1, lemak dan mineral
- Dedak kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan pecahan lembaga beras dimana daya cernanya rendah
2. Bungkil Kelapa
Banyak digunakan karena mudah ditemui dan harganya relatif lebih murah, walaupun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan bungkil lainnya tetapi daya cerna zat-zat lainnya cukup tinggi.
3. Bungkil Kedele Merupakan bahan pakan yang paling baik untuk ternak , mudah dicerna kadar proteinnya tinggi dan kaya akan asam amino essensial dan bila dikombinasikan dengan jagung akan menghasilkan pakan yang baik untuk ternak. Karena kadar lemaknya sangat tinggi sebaiknya pemberian tidak lebih dari 25% dari jumlah pakan konsentrat.
4. Onggok Hasil pembuatan tepung tapioka dan biasanya digunakan sebagai sumber karbohidrat.
5. Ampas Kecap Limbah dari pembuatan kecap mengandung protein yang tinggi disamping kalsium dan fosfor. Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sampai jumlah 20% dari ransum. Penambahan 5% ( Etty, dkk 1996) sudah dapat memberikan kenaikkan berat badan ternak.
6. Ampas Tahu Dengan kandungan protein, lemak, kalsium dan fosfor yang tinggi sebagaimana ampas kecap ampas tahu dapat diberikan dalam jumlah yang cukup tinggi sampai 25% serta dapat diberikan langsung ke dalam pakan ternak.
Ternyata begitu bayak bahan-bahan disekitar kita yang dapat dijadikan pakan (makanan) untuk ternak sapi khususnya sapi yang digemukkan. Untuk setiap pengenalan bahan baru sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit sampai ternak terbiasa . Apabila terjadi perubahan pada ternak (mencret, pertambahan berat badan yang cenderung turun dll) hentikan pemberian karena ada kemungkinan pemberian sudah melampaui batas kemampaun untuk mengkonsumsi suatu bahan.. (Harmaini)
Pada umumnya ketersediaan sapi potong di Sumatera Barat dilakukan melalui penggemukkan sapi melalui sistem kreman (dikandangkan terus menerus) dan dilakukan dalam waktu yang singkat sekitar 4 bulan pemeliharaan. Oleh sebab itu untuk penggemukkan sapi dalam relatif singkat pakan yang diberikan haruslah yang memenuhi kebutuhan akan zat-zat gizi untuk mencapai pertambahan berat badan yang sebesar-besarnya, disamping faktor genetik dari ternak itu sendiri. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, energi, mineral, vitamin dan air yang terdapat pada berbagai jenis bahan pakan.
Pada usaha penggemukkan sapi sekitar 60-70% dari seluruh biaya produksi tersedot untuk penyediaan pakan, oleh karena itu dirasakan perlu untuk mencari bahan pakan pengganti yang mempunyai nilai gizi yang sama dengan yang biasa digunakan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pakan ternak sapi yaitu : (1) Bahan pakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia,(2) Ketersediaan bahan pakan terjamin dan selalu ada, terutama disekitar lingkungan peternak, (3) Kualitas gizi bahan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, tidak mudah membentuk racun dan mudah tercemar, (4) Harga bahan pakan relatif tidak mahal.
PAKAN TERNAK SAPI
Secara garis besar pakan ternak sapi terbagi atas pakan utama yaitu : Hijauan dan pakan penguat (konsentrat) dan pakan tambahan (Feed Suplement).
A. Hijauan :
Hijauan merupakan bahan pakan utama ternak sapi penggemukkan dapat berupa rumput baik itu rumput unggul, rumput lapangan dan sebagian jenis leguminosa. Untuk pemberian hijauan makanan ternak dapat diberikan dengan memberikan rumput unggul seperti rumput raja, rumput gajah dll atau mencampurkan rumput lapangan dengan tanaman leguminosa seperti gamal, kaliandra, turi dan lain-lain yang memiliki gizi tinggi. Hal ini perlu dilakukan karena ketersediaan sangat dipengaruhi oleh musim dan semakin terbatasnya
B. Konsentrat (Makanan Penguat)
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan makanan ternak. Terdiri dari bahan pakan dengan kandungan serat kasar rendah dan mudah dicerna berasal dari biji-bijian, hasil ikutan/limbah pertanian dari pabrik pengolahan hasil pertanian dan bahan berasal dari hewan seperti tepung ikan, tepung darah dan lain-lain.
C. Pakan Tambahan (Feed Suplement)
Merupakan pakan tambahan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan, mencegah penyakit dan melengkapi ransum pakan ternak. Terdiri antara lain campuran vitamin dan mineral contoh : Premix A, Premix B, Mineral B12 dan lain-lain.
BERBAGAI JENIS BAHAN PAKAN TERNAK
Ternak ruminansia termasuk sapi sesuai dengan kemampuan pencernaannya dapat mengkonsumsi lebih banyak jenis bahan pakan dibandingkan ternak unggas. Bahan pakan ternak dapat digolongkan ke dalam bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, limbah pertanian dan limbah industri .
A. Bahan Pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
1. Rumput-rumputan :
Dapat berupa rumput liar (lapangan) atau rumput unggul yang sengaja ditanam seperti : Ilalang, teki rumput gajah, rumput benggala dan lain-lain
2. Daun-daunan :
Diantaranya Daun Pisang, Daun Ubi kayu dan Daun Ubi Jalar. Daun pisang dapat diberikan dalam bentuk segar ataupun sisa pembungkusan. Daun pisang sisa pembungkusan dapat diberikan sebagai pakan ternak ruminansia menggantikan daun lamtoro (Urip Santoso dkk, 1984), sebelum diberikan daun pisang ini dibersihkan dan dicuci dahulu. Sebaiknya daun-daun tersebut diberikan langsung agar zat gizi tidak terlalu banyak hilang. Daun Ubi kayu dan Ubi Jalar dapat diberikan dalam bentuk segar sebagai sumber protein dan vitamin B1, B2, C dan Provitamin A.
3. Daun-daun dari jenis kacang-kacangan
Daun dari jenis ini mengandung protein dan zat kapur yang tinggi dapat digunakan untuk pakan ternak ruminansia. Diantara jenis daun yang sudah cukup dikenal antara lain : daun turi, daun lamtoro, daun kacang tanah, daun kedelai, daun kacang panjang, daun gamal dan daun kaliandra
4. Umbi-umbian
Umbi-umbian dapat diberikan kepada ternak karena selain mengandung protein, vitamin, juga mengendung pati sehingga mudah dicerna. Umbi yang akan diberikan sebaiknya sisa yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia seperti ubi jalar, ubi kayu yang sudah tua dan berserat atau terlalu lama dalam penyimpanan, kentang yang telah keluar tunas-tunasnya dan berbecak hitam dan umbi talas. Untuk tanaman ubi jalar, ubi kayu dan talas sebelum diberikan diberikan kepada ternak sebaiknya dijemur dibawah sinar matahari atau direbus terlebih dahulu.
B. Limbah Pertanian
Limbah pertanian sebagai pakan ternak terdiri atas jerami untuk yang dan tanaman lainnya yang umum digunakan diantaranya :
1. Jerami padi
Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak tidak begitu banyak disebabkan serat kasarnya yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan serat kasar adalah dengan melalui proses amoniasi.
2. Jerami jenis kacang-kacangan
Yang sudah banyak dikenal dan digunakan oleh peternak adalah jerami kedelai, jerami kacang hijau dan jerami kacang tanah. Jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%) dibandingkan jerami padi. Disamping itu jerami kacang-kacangan sifatnya lebih enak sehingga lebih disukai ternak dibandingkan jerami padi
3. Jerami Jagung
Ditinjau dari nilai gizinya jerami jagung lebih rendah dari jerami kacang-kacangan, tetapi masih lebih baik dibandingkan nilai gizi jerami padi dan lebih disukai ternak.
4. Jerami Ketela (Ubi) :
5. Limbah tanaman lainnya :
Limbah pertanian lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak antara lain (Ety Widayati, dkk 1996) antara lain kulit buah nanas (diberikan 15% dari jumlah pakan), biji pepaya (diberikan 15% dari jumlah pakan) dan bungkil kelapa sawit karet (diberikan 20% dari jumlah pakan). Limbah ini dapat diberikan langusng kepada ternak.
C. Limbah industri :
Yang dimaksud dengan limbah industri ialah limbah dari industri pengolahan tanaman pertanian diantaranya :
1. Dedak Padi
Dedak pada biasanya digunakanan sebagai pakan sumber energi bagi ternak ruminansia yang pemberiannya disertai dengan hijauan makanan ternak. Biasanya terbagi atas :
- Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral
- Selaput perah (katul) dedak halus yang kaya akan protein, vitamin B1, lemak dan mineral
- Dedak kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan pecahan lembaga beras dimana daya cernanya rendah
2. Bungkil Kelapa
Banyak digunakan karena mudah ditemui dan harganya relatif lebih murah, walaupun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan bungkil lainnya tetapi daya cerna zat-zat lainnya cukup tinggi.
3. Bungkil Kedele Merupakan bahan pakan yang paling baik untuk ternak , mudah dicerna kadar proteinnya tinggi dan kaya akan asam amino essensial dan bila dikombinasikan dengan jagung akan menghasilkan pakan yang baik untuk ternak. Karena kadar lemaknya sangat tinggi sebaiknya pemberian tidak lebih dari 25% dari jumlah pakan konsentrat.
4. Onggok Hasil pembuatan tepung tapioka dan biasanya digunakan sebagai sumber karbohidrat.
5. Ampas Kecap Limbah dari pembuatan kecap mengandung protein yang tinggi disamping kalsium dan fosfor. Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sampai jumlah 20% dari ransum. Penambahan 5% ( Etty, dkk 1996) sudah dapat memberikan kenaikkan berat badan ternak.
6. Ampas Tahu Dengan kandungan protein, lemak, kalsium dan fosfor yang tinggi sebagaimana ampas kecap ampas tahu dapat diberikan dalam jumlah yang cukup tinggi sampai 25% serta dapat diberikan langsung ke dalam pakan ternak.
Ternyata begitu bayak bahan-bahan disekitar kita yang dapat dijadikan pakan (makanan) untuk ternak sapi khususnya sapi yang digemukkan. Untuk setiap pengenalan bahan baru sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit sampai ternak terbiasa . Apabila terjadi perubahan pada ternak (mencret, pertambahan berat badan yang cenderung turun dll) hentikan pemberian karena ada kemungkinan pemberian sudah melampaui batas kemampaun untuk mengkonsumsi suatu bahan.. (Harmaini)
On December - 29 - 2009
Sapi putih atau PO (Peranakan Ongole) merupakan salah satu jenis sapi yang paling banyak dicari di pasaran.
Harganya yang relatif murah, mudah perawatannya sekaligus mudah untuk dijual kembali.
Bobot hidup bervariasi mulai 200 kg hingga mencapai sekitar 450 kg.
Harganya yang relatif murah, mudah perawatannya sekaligus mudah untuk dijual kembali.
Bobot hidup bervariasi mulai 200 kg hingga mencapai sekitar 450 kg.
Sapi PO adalah bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina lo-kal di Jawa yang berwarna putih (Anonimus, 2003b). Saat ini sapi PO yang murni mu lai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi POdiartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tena ga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah ber-anak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik
Sapi PO pada hari normal berharga Rp.6.000.000 meningkat mencapai harga Rp.8.000.000-Rp.9.500.000. dengan bobot rata-rata 250-350 Kg.
Related posts:- Sapi ongole
- sapi madura
- Sapi Limousin
- Sapi bali
- Sapi Simmental
- Sapi brahman
- Sapi Aberdeen Angus
- Sapi Shorthorn
- Ternak sapi potong di Indonesia
- Sapi Hereford
Tidak ada komentar:
Posting Komentar