Minggu, 23 Maret 2014

manajemen pemeliharaan dan pemasaran lebah



Kasiat lebah memang sudah dikenal dari zaman nenek moyang kita terutamanya untuk pengobatan, namun dari dahulu sampai dengan sekarang masih sangat jarang ditemukan peternakan lebah ataupun budidaya lebah utamanya di Indonesia. Budidaya lebah sebenarnya adalah usaha yang menguntungkan namun di Indonesia usaha ini masih terbelakang, khasiat lebah sendiri memang sangat banyak, hal ini juga telah dijelaskan dalam alquran dan hadis.
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah
cerana A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis  A. Mellifera.
baca selengkapnya

Minggu, 16 Maret 2014

Perlengkapan, waktu, thawing, deposisi dan evaluasi Inseminasi Buatan (IB)




Oleh :
nama   : Jefri agustra
Bp        :1210612022
            Inseminasi buatan adalah deposisi semen atau penempatan semen dengan menggunakan alat buatan manusia, inseminasi buatan sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 80an, adapun cara pelaksanaan IB adalah sebagai berikut :
1.      Peralatan atau perlengkapan
-          Inseminator GUN / GUN IB
Yaitu alat berbentuk spuit atau suntikan yang panjang dan kecil, gun IB ini digunakan untuk melakukan deposisi semen pada organ reproduksi betina, inseminator GUN biasanya terbuat dari stainless stele agar tidak mudah berkarat dan merusak organ reproduksi betina, inseminator gun terdiri dari dua bagian yaitu bagian tabung dan bagian penusuk, dan pada saat pelaksanaan IB inseminator menekan pangkal gun untuk mendorong semen masuk ke dalam organ reproduksi betina.
-          Plastic sheat
Yaitu plastic berbentuk tabung memanjang hamper menyamai GUN IB dan mempunyai sedikit sobekan memanjang pada pangkal plastic, pada ujung palstik membulat, pada saat persiapan alat IB plastik sheat akan disorongkan pada gun IB guna untuk menahan straw pada ujung gun.
-          Ring pengunci
Yaitu benda berbentuk cincin tebal yang digunakan untuk menahan plastic sheat agar tidak mudah lepas pada saat pelaksanaan IB, cara penggunaannya adalah dengan memasukkan ring tersebut pada ujung plastic sheat yang telah melekat pada gun IB dan menyorongkannya pada pangkal plastic sheat sampai mentik / ikatan plastic sheat kuat.
-          Straw
Straw adalah tabung plastic kecil yang berisi semen yang akan dimasukkan ke dalam organ reproduksi betina, straw mempunyai satu ujung yang di press dan salah satu ujung ditutup dengan gabus, dan pada saat pelaksanaan IB ujung tabung yang dipress dipotong dengan menggunakan gunting sekedar untuk menghilangkan ujung tebung yang dipress. Gunanya agar semen dapat disemprotkan ke dalam organ reproduksi betina.
-          Container
Container adalah sebuah tabung yang pada umumnya berbentuk termos yang digunakan untuk menyimpan semen dalam bentuk beku, adapun suhu pada container adalah -192oc sampai -196oc. isi container tersebut adalah N2 cair yang dapat menghasilkan suhu yang tersebut di atas. 
baca selengkapnya 

-          Pinset
Yaitu alat penjepit yang nantinya akan di gunakan untuk mengambil straw dari dalam container, pinset tersebut harus digunakan karena suhu container yang begitu ekstrim dapat mematikan sel dan jaringan bagian tubuh yang mempunyai kontak dengannya.
-          Wadah berisi air
Wadah berisi air ini akan diperlukan utuk melakukan thowing yaitu pencairan semen / mengaktifkan kembali semen yang dibekukan.
-          Gunting
Gunting digunakan untuk memotong ujung straw yang di press agar semen dapat ditembakkan ke dalam organ reproduksi betina.
-          Kapas
Penggunaan kapas pada pelaksaan IB asalah pada saat sesudah thawing dan sebelum memasukkan semen ka dalam gun IB, yaitu untuk membersihkan atau mengeringkan straw sebelum dimasukkan ke dalam gun IB.
-          Sarung tangan
Sarung tangan merupakan peralatan tambahan pada pelaksanaan IB, hal ini dakarenakan sarung tangan sangat tidak di anjurkan bagi para inseminator pemula karena akan menyulitkan inseminator untuk merasakan cincin-cincin servik, dan agar tidak mengganggu sensitifitas tangan inseminator.

2.      Waktu
Waktu birahi / estrus pada sapi adalah 18 – 21 hari setelah birahi berikutnya, untuk melakukan inseminasi buatan (IB) maka yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah sapi dalam keaadaan birahi (estrus), sapi yang sedang birahi mempunyai tanda-tanda sebagai berikut ;
-          SAS (sirah angek sambok)
Istilah SAS adalah istilah yang digunakan di daerah sumatera barat yaitu di daerah penulis sendiri, istilah itu dendiri dalam bahasa Indonesia adalah vulva ternak sapi akan sirah (merah), angek (hangat), sambok (bengkak).
-          Sapi gelisah
-          Suka dinaiki dan menaiki
-          Melenguh-lenguh
-          Nafsu makan berkurang
-          Keluar lender pada vulva
Setelah melihat tanda-tanda di atas terjadi pada sapi maka sapi tersebut dapat di katakan dalam keadaan birahi, pada saat tanda-tanda tersebut terlihat maka servik sapi tersebut sudah mulai membuka yaitu 1-7 jam birahi, dan apabila birahi telah 8-12 jam pada saat ini servik sudah membuka sempurna, dan pada saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan IB, setelah lewat dari 12 jam maka servik akan mulai menutup kembali.
3.      Thawing
Thawing merupakan pencairan semen atau meningkatkan suhu straw agar semen dapat aktif kembali, thawing dilakukan dengan memasukkan straw ke dalam air selama 30 detik, semen yang baru dikeluarkan dari container dalam bentuk beku atau dimati surikan akan hidup kembali jika dilakukan thawing, berikut adalah cara melakukan thawing :
-          Ambil straw dari dalam container dengan mengunakan pinset
-          Celupkan ke dalam wadah berisi air selama +30 detik
-          Ambil kembali straw dengan menggunakan pinset
-          Keringkan straw dengan menggunkan kapas
-          Masukkan straw pada gun IB
4.      Deposisi semen
Deposisi semen adalah penempatan semen pada organ reproduksi betina, dapa saat pelaksanaan IB deposisi smen ini adalah perlakuan yang harus sangat diperhatikan karena apabila deposisi semen tidak melewati servikakan mengakibatkan IB gagal, deposisi semen saat melkukan IB adalah sebagai berikut :

-          Posisi 4
Yaitu penembakan semen pada cincin ke empat servik atau mulut uterus, ini biasanya dilakukan dengan meraba servik dan merasakan gun IB.
-          Posisi 4+
Yaitu penembakan semen pada badan uterus atau cornu uterina, penentuan ini dapat dilakukan dengan palpasi parektal dengan merasakan gun IB telah melewati cincin ke 4 servik saat penembakan semen.
5.      Evaluasi
Pada sapi yang baru pertama kali di kawinkan atau IB ecaluasi dilakukan dengan melihat tanda-tanda birahi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila sapi masih mengalami estrus pada 18 -21 hari setelah inseminasi pertama maka diulangi lagi IB untuk yang keduakalinya, dan apabila 18 – 21 hari selanjutnya sapi masih menunjukkan gejala birahi maka IB pada sapi tersebut dapat dinyatakan gagal, pada sapi yang sudah pernah melahirkan evaluasi dapt dilakukan pada 18 – 21 hari stelah IB, maka dari itu untuk melakukan evaluasi IB harus diketahui palaksanaan IB sebelumnya atau mencatat waktu pelaksanaan IB agar memudahka evaluasi.

baca selengkapnya




penulis




jefri agustra



copas boleh asal cantumkan sumber

Senin, 10 Maret 2014

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L)




Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L)
Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan sumber devisa negara dari sektor nonmigas. Tanaman kakao tersebut merupakan salah satu anggota genus Theobrama dari familia Sterculaieeae yang banyak dibudidayakan, yang secara sistematika mempunyai urutan taksa sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Malvales
Familia            : Sterculiaceae
Genus              : Theobroma
Spesies            : Theobroma cacao L.

KOMPOSISI SUSU SAPI, KAMBING DAN KERBAU



Komposisi Susu
         Secara alamiah yang dimaksud dengan susu adalah hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya, yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan makanan, yang aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain. Sebagai bahan makanan/minuman susu mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Kalsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi. Komposisinya yang mudah dicerna dengan kandungan protein, mineral dan vitamin yang tinggi, menjadikan susu sebagai sumber bahan makanan yang fleksibel yang dapat diatur kadar lemaknya, sehingga dapat memenuhi keinginan dan selera konsumen. Susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan. baca selengkapnya

baca selengkapnya
baca selengkapnya
baca selengkapnya 

LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI



Jika membahas tentang lingkungan, maka hal yang pertama muncul adalah Eksternal. Nah, dihubungkan denganOrganisasi maka dapat di simpulkan bahwa sebuah Organisasi memiliki Faktor Eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, lingkungan khusus dan lingkungan umum :

1.        Lingkungan Khusus
Lingkungan Khusus mencakup kekuatan-kekuatan luar yang mempunyai dampak langsung dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung terhadap pencapaian sasaran organisasi adalah unik dan berubah-ubah mengikutin perubahan kondisi. Unsur yang membentuk lingkungan khusus? Yang utama adalah konsumen, pemasok, pesaing, dan kelompok penekan.
baca selengkapnya 

a.      Konsumen
Seperti yang telah dikatakan berkali-kali, organisasi ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Adalah konsumen atau klien yang menyerap hasil dari organisasi. Ini benar bahkan untuk organisasi pemerintahan dan nirbala. Selera para konsumen dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas dengan jasa atau produk organisasi itu. Tentu saja, beberapa organisasi mengahadapi ketidakpastian yang jauh lebih besar yang dakibatkan oleh konsumen mereka dibandng organisasi lain.
b.      Pemasok
Ketika Anda berpikir bahwa pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya anda membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan perlatan. Tetapi, istilah pemasok juga mencakup penyedia input keuangan dan tenaga kerja. Para manajer berusaha menjamin keberlangsungan aliran input yang diperlukan dengan harga serendah mungkin. Karena input tersebut menunjukan ketidakpastian artinya, ketidaktersediaan atau penundaannya dapat secara signifikan mengurangi efektivitas organisasi tersebut biasanya para manajer berusaha keras untuk menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan prinsip dan metode e-bisnis telah mengubah cara organisasi berurusan dengan pemasok.
baca selengkapnya 
 
c.       Pesaing
Semua organisasi mempunyai pesaing satu atau lebih. Antara lain Nike bersaing melawan reebok. Adidas dan Fila. Coca-cola bersaing melawan Pepsi dan perusahaan minuman ringan lainnya. Organisasi-organisasi nirbala, seperti The Metropolotan Museum of Art andGirl Scout USA berasaing pula merebutkan dana, relawan dan pelanggan. Para manajer tidak boleh mengabaikan persaingan. Apabila mereka mengbaikannya mereka akan mebayar mahal. Pesaing dalam bentuk penetapan harga, pengembangan produk-produk baru, jasa yang ditawarkan, dan semacamnya merupakan kekuatan penting lingkungan ang harus dipantau oleh para manajer dan yang harus siap ditanggapi.
baca selengkapnya 
 
d.      Penekan
Para manajer harus mengenali kelompok-kelompok kepentingan khusu yang berusaha untuk memengaruhi tindakan berorganisasi. Contohnya, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) menekan McDonald’s Corporation atas penanganannya pada hewan sewaktu proses penyembelihan membuat McDonald’s memenuhi standar McDonald’s dalam memprosesnya.

2.        Lingkungan Umum
Lingkungan Umum mencakup kondisi umum ekonomi, politik/hukum. Social budaya, demografi, teknologi, dan kondisi umum yang mungkin memengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah bidang itu biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan khusus, tetapi manajer harus mempertimbangkan bidang-bidang itu ketika mereka merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan.

a.      Kondidsi Ekonomi
Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan, indeks pasar saham, dan tahap siklus bisnis umum merupakan beberapa faktor ekonomi dalam lingkungan umum yang dapat memengaruhi praktik manajemen dalam organisasi tertentu. Bahkan organisasi amal seperti the United Way atau Muscular Dystrophy Association, merasakan dampak faktor-faktor ekonomi. Selama kemunduran ekonomi, permintaan masyarakat akan jasa organisasi itu meningkat, sementara sumbangan amal kepada organisasi itu biasanya menurun.
baca selengkapnya 
b.      Kondisi Politik atau Hukum
Pemerintah federal, negara bagian dan lokal memengaruhi apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan organisasi. Beberapa peraturan federal mempunyai dampak yang signifikan. Sebagai contoh, American with Disabilities Act of 1990 (ADA) dirancang dalam rangka membuat pekerjaan dan fasilitas lebih dapat diakses oleh orang-orang yang cacat baik sebagai konsumen ataupun karyawan. Aspek lain daro sector politik/hukum adalah kondisi dan stabilitas umum suatu Negara tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabata pemerintah terpilih terhadap bisnis.
baca selengkapnya 
c.       Kondisi Sosial Budaya
Direktur riset dan pengembangan di Frito Lay, sebuah unit makanan ringan diPepsiCo Inc, sedang mencari suatu langkah untuk dan membuat makanan camilannya menjadi lebih sehat. Salah satu uji produknya adalah keripik kentang brokoli. Mengapa Frito Lay mencari produk yang berbeda semacam itu? Karena kementrian kesehatan dan konsumen semakin cemas tentang bahaya dari kegemukan dan diet yang buruk. Para manajer harus menyesuaikan praktik mereka dengan harapan masyarakat yang berubah-ubah ditempat mereka bekerja. Karena nilai, kebiasaan, dan selera berubah, para manajer harus pula berubah.  Jika organisasi melakukan bisnis dinegara lain, manajer perlu mengenal nilai dan budaya Negara tersebut dan mengelola organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social budaya tertentu itu.
baca selengkapnya 
d.      Kondisi Demografi
Kondisi demografi meliputi kecendrungan karakteristik fisik populasi, seperti jenis kelamin umur, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, komposisi keluarga, dan sebagainya. Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer merencanakan, mengelola, memimpin, dan mengendalikan.
baca selengkapnya 
e.       Teknologi
Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pesat selama seperempat abad terakhir terjadi pada bidang teknologi. Kita hidup ketika teknologi terus-menerus berubah. Contohnya seperti Prime Trucking Inc, dan Amazon.com, menggunakan informasi sebagai keunggulan berasaing dan telah menganut sistem e-bisnis yang berteknologi maju untuk tetap berada didepan pesaingnya. Keseluruhan bidang teknologi secara radikal mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara manajer meneglola.
baca selengkapnya 
f.        Global
Pada akhir dekade ini Nigeria akan mempunyai populasi yang lebih besar dari Rusia. Ethiopia akan memiliki banyak penduduk daripada Jerman dan Maroko akan lebih padat daripada Kanada. Globalisasi merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi para manajer dan organisasi. Para pesaing global dan pasar konsumen.

Setelah kita membahas Lingkungan, ayo kita bahas Budaya Organisasi gan.....

Apakah Budaya Organisasi itu ?

Apakah budaya organisasi itu? Budaya itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan ,sebagaian besar cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu mewakili persepsi yang di anut bersama oleh organisasi tersebutyang menentukan anggota-anggotanya harus berperilaku. Di setiap organisasi terdapat Nilai2,Simbol,Ritual,Mitos,dan Praktik-praktik yang telah berkembang sejak lama sekali.

Definisi kita mengenai budaya menyiratkan beberapa hal. Pertama, budaya adalah persepsi.Individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa yang mereka lihat ,dengar atau alami dalam organisasi itu. Kedua,meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja pada tingkatan yang berbeda di organisasi tersebut dengan istilah yang sama,dan itulah yang disebut aspek budaya bersama. Terakhir ,budaya organisasi adalah istilah deskriptif, budaya itu menyangkut bagaimana anggota mempersepsikan organisasi tersebut,bukan menyangkut apakah mereka menyukainya .Budaya itu menggambarkan bukan menilai.

Dimensi Budaya Organisasi

Riset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Setiap dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata disebut bukan sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi). Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu akan memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk budaya organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah sati dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya membentuk kepribadian organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi. Sebagai contoh, Sony Corporationyang berfokus pada inovasi produk. Perusahaan “hidup dan bernafas” dalam pengembangan produk baru (orientasi hasil), dan keputusan kerja, sikap, dan tindakan-tindakan karyawan yang mendukung sasaran. Sebaliknya, Soutwest Airlines membuat para karyawannya sebagai bagian pusat budaya (orientasi orang).

Dimensi-dimensi budaya organisasi tersebut adalah

1.        Inovasi dan Pengambilan Resiko
Kadar seberapa karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.
2.        Perhatian pada Detail
Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada detail.
3.        Orientasi Hasil
Kadar seberapa manajer berfokus pada hasil atau keluaran bukannya pada cara mencapai hasil itu.
4.        Orientasi Orang
Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi.
5.        Orientasi Tim
Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.
6.        Keagresifan
Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada bekerjasama.
7.        Stabilitas
Kadar seberapa keputusan dan tindakan  organisasi menekankan usaha untuk mempertahankan status.

Setelah kita membaca keterangan yang sangat ribet diatas gan, maka yang dapat saya sampaikan kepada agan-agan semua adalah “Lingkungan Khusus mempunyai dampak yang lebih besar terhadap sebuah Organisasi daripada lingkungan Umum dan Setiap Organisasi memiliki Budaya yang berbeda-beda sehingga mengharuskan pelakunya untuk mencocoki budaya yang ada pada Organisasi tersebut”. Gitu gan,, heheheheh