Oleh :
nama : Jefri agustra
Bp :1210612022
Inseminasi buatan adalah deposisi semen atau penempatan
semen dengan menggunakan alat buatan manusia, inseminasi buatan sudah dikenal di
Indonesia sejak tahun 80an, adapun cara pelaksanaan IB adalah sebagai berikut :
1. Peralatan atau
perlengkapan
-
Inseminator GUN / GUN IB
Yaitu alat berbentuk spuit atau suntikan yang panjang
dan kecil, gun IB ini digunakan untuk melakukan deposisi semen pada organ
reproduksi betina, inseminator GUN biasanya terbuat dari stainless stele agar tidak mudah berkarat dan merusak organ
reproduksi betina, inseminator gun terdiri dari dua bagian yaitu bagian tabung
dan bagian penusuk, dan pada saat pelaksanaan IB inseminator menekan pangkal
gun untuk mendorong semen masuk ke dalam organ reproduksi betina.
-
Plastic sheat
Yaitu plastic berbentuk tabung memanjang hamper
menyamai GUN IB dan mempunyai sedikit sobekan memanjang pada pangkal plastic,
pada ujung palstik membulat, pada saat persiapan alat IB plastik sheat akan
disorongkan pada gun IB guna untuk menahan straw pada ujung gun.
-
Ring pengunci
Yaitu benda berbentuk cincin tebal yang digunakan
untuk menahan plastic sheat agar tidak mudah lepas pada saat pelaksanaan IB,
cara penggunaannya adalah dengan memasukkan ring tersebut pada ujung plastic
sheat yang telah melekat pada gun IB dan menyorongkannya pada pangkal plastic
sheat sampai mentik / ikatan plastic sheat kuat.
-
Straw
Straw adalah tabung plastic kecil yang berisi semen
yang akan dimasukkan ke dalam organ reproduksi betina, straw mempunyai satu
ujung yang di press dan salah satu ujung ditutup dengan gabus, dan pada saat
pelaksanaan IB ujung tabung yang dipress dipotong dengan menggunakan gunting
sekedar untuk menghilangkan ujung tebung yang dipress. Gunanya agar semen dapat
disemprotkan ke dalam organ reproduksi betina.
-
Container
Container adalah sebuah tabung yang pada umumnya
berbentuk termos yang digunakan untuk menyimpan semen dalam bentuk beku, adapun
suhu pada container adalah -192oc sampai -196oc. isi container
tersebut adalah N2 cair yang dapat menghasilkan suhu yang tersebut
di atas.
baca selengkapnya
baca selengkapnya
-
Pinset
Yaitu
alat penjepit yang nantinya akan di gunakan untuk mengambil straw dari dalam
container, pinset tersebut harus digunakan karena suhu container yang begitu
ekstrim dapat mematikan sel dan jaringan bagian tubuh yang mempunyai kontak
dengannya.
-
Wadah
berisi air
Wadah
berisi air ini akan diperlukan utuk melakukan thowing yaitu pencairan semen /
mengaktifkan kembali semen yang dibekukan.
-
Gunting
Gunting
digunakan untuk memotong ujung straw yang di press agar semen dapat ditembakkan
ke dalam organ reproduksi betina.
-
Kapas
Penggunaan kapas pada pelaksaan IB asalah pada saat sesudah
thawing dan sebelum memasukkan semen ka dalam gun IB, yaitu untuk membersihkan
atau mengeringkan straw sebelum dimasukkan ke dalam gun IB.
-
Sarung tangan
Sarung tangan merupakan peralatan tambahan pada
pelaksanaan IB, hal ini dakarenakan sarung tangan sangat tidak di anjurkan bagi
para inseminator pemula karena akan menyulitkan inseminator untuk merasakan
cincin-cincin servik, dan agar tidak mengganggu sensitifitas tangan
inseminator.
2. Waktu
Waktu birahi / estrus
pada sapi adalah 18 – 21 hari setelah birahi berikutnya, untuk melakukan inseminasi
buatan (IB) maka yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah sapi dalam
keaadaan birahi (estrus), sapi yang
sedang birahi mempunyai tanda-tanda sebagai berikut ;
-
SAS (sirah angek sambok)
Istilah
SAS adalah istilah yang digunakan di daerah sumatera barat yaitu di daerah
penulis sendiri, istilah itu dendiri dalam bahasa Indonesia adalah vulva ternak
sapi akan sirah (merah), angek (hangat), sambok (bengkak).
-
Sapi gelisah
-
Suka dinaiki dan menaiki
-
Melenguh-lenguh
-
Nafsu makan berkurang
-
Keluar lender pada vulva
Setelah melihat
tanda-tanda di atas terjadi pada sapi maka sapi tersebut dapat di katakan dalam
keadaan birahi, pada saat tanda-tanda tersebut terlihat maka servik sapi
tersebut sudah mulai membuka yaitu 1-7 jam birahi, dan apabila birahi telah
8-12 jam pada saat ini servik sudah membuka sempurna, dan pada saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan
IB, setelah lewat dari 12 jam maka servik akan mulai menutup kembali.
3. Thawing
Thawing merupakan pencairan semen atau meningkatkan suhu
straw agar semen dapat aktif kembali, thawing dilakukan dengan memasukkan straw
ke dalam air selama 30 detik, semen yang baru dikeluarkan dari container dalam
bentuk beku atau dimati surikan akan hidup kembali jika dilakukan thawing,
berikut adalah cara melakukan thawing :
-
Ambil straw dari dalam container dengan mengunakan pinset
-
Celupkan ke dalam wadah berisi air selama +30 detik
-
Ambil kembali straw dengan menggunakan pinset
-
Keringkan straw dengan menggunkan kapas
-
Masukkan straw pada gun IB
4. Deposisi semen
Deposisi semen adalah penempatan semen pada organ
reproduksi betina, dapa saat pelaksanaan IB deposisi smen ini adalah perlakuan
yang harus sangat diperhatikan karena apabila deposisi semen tidak melewati
servikakan mengakibatkan IB gagal, deposisi
semen saat melkukan IB adalah sebagai berikut :
-
Posisi 4
Yaitu
penembakan semen pada cincin ke empat servik atau mulut uterus, ini biasanya
dilakukan dengan meraba servik dan merasakan gun IB.
-
Posisi 4+
Yaitu penembakan semen pada badan
uterus atau cornu uterina, penentuan ini dapat dilakukan dengan palpasi
parektal dengan merasakan gun IB telah melewati cincin ke 4 servik saat
penembakan semen.
5. Evaluasi
Pada sapi yang baru
pertama kali di kawinkan atau IB ecaluasi dilakukan dengan melihat tanda-tanda
birahi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila sapi masih mengalami
estrus pada 18 -21 hari setelah inseminasi pertama maka diulangi lagi IB untuk
yang keduakalinya, dan apabila 18 – 21 hari selanjutnya sapi masih menunjukkan
gejala birahi maka IB pada sapi tersebut dapat dinyatakan gagal, pada sapi yang sudah pernah melahirkan evaluasi dapt
dilakukan pada 18 – 21 hari stelah IB, maka dari itu untuk melakukan evaluasi
IB harus diketahui palaksanaan IB sebelumnya atau mencatat waktu pelaksanaan IB
agar memudahka evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar