Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu
tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan sumber devisa
negara dari sektor nonmigas. Tanaman kakao tersebut merupakan
salah satu anggota genus Theobrama dari familia Sterculaieeae yang banyak
dibudidayakan, yang secara sistematika mempunyai urutan taksa sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Malvales
Familia
: Sterculiaceae
Genus
: Theobroma
Spesies
: Theobroma cacao L.
Menurut Hall (1932 dalam PPKKI,
2010), Tinggi tanaman kakao jika dibudidayakan di kebun maka tinggi
tanaman kakao umur 3 tahun
mencapai 1,8 – 3 meter dan pada umur 12 tahun dapat mencapai 4,5 – 7 meter.
Tinggi tanaman tersebut beragam , dipengaruhi oleh intensitas naungan dan
faktor-faktor tumbuh yang tersedia (Hall (1932 dalam PPKKI, 2010)
PPKKI (2010), juga menyatakan bahwa
tanaman kakao bersifat
dimorfisme, artinya mempunyai dua bentuk tunas vegetatif. Tunas yang arah
pertumbuhannya ke atas disebut dengan tunas ortotrop atau tunas
air (wiwilan atau chupon), sedangkan tunas yang arah pertumbuhannya
ke samping disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau fan) (PPKKI, 2010)
Tanaman kakao asal biji, setelah mencapai tinggi
0,9 – 1,5 meter akan berhenti tumbuh dan membentuk jorket(jorquette). Jorket
adalah tempat percabangan dari pola percabangan ortotrop ke plagiotrop dan khas
hanya pada tanaman kakao (Anonymus, 2013) baca selengkapnya, baca selengkapnya
Sama dengan sifat percabangannya,
daun kakao juga bersifat dimorfisme. Pada tunas ortotrop, tangkai daunnya
panjang, yaitu 7,5-10 cm sedangkan pada tunas plagiotrop panjang tangkai
daunnya hanya sekitar 2,5 cm (Hall (1932) dalam PPKI, 2010). Tangkai daun
bentuknya silinder dan bersisik halus, bergantung pada tipenya (Hall (1932)
dalam PPKI, 2010).
PPKKI (2010), juga menjelaskan bahwa
salah satu sifat khusus daun kakao yaitu adanya
dua persendian (articulation) yang terletak di pangkal dan ujung tangkai
daunyang membuat daun mapu membuat gerakan untuk menyesuaikan dengan arah
datangnya sinar matahari. Bentuk helai daun bulat memanjang (oblongus), ujung
daun meruncing (acuminatus) dan pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun
tulang menyirip dan tulang daun menonjol ke permukaan bawah helai daun. Tepi
daun rata, daging daun tipis
tetapi kuat seperti perkamen. Warna daun dewasa hijau tua bergantung pada
kultivarnya. Panjang daun dewasa 30 cm dan lebarnya 10 cm. Permukaan daun licin
dan mengkilap (PPKKI, 2010). baca selengkapnya
atau klik link ini
baca selengkapnya
atau klik link ini
baca selengkapnya
Tanamankakao bersifat kauliflori. Artinya bunga
tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat
tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa
disebut denganbantalan bunga (cushioll). Bunga kakao mempunyai rumus K5C5A5+5G
(5) artinya, bunga disusun oleh 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang
tersusun dalam 2 lingkaran dan masing-masing terdiri dari 5 tangkai sari tetapi
hanya 1 lingkaran yang fertil, dan 5 daun buah yang bersatu (Anonymus, 2013).
Bunga kakao berwarna putih, ungu atau
kemerahan. Warna yang kuat
terdapat pada benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas untuk setiap
kultivar. Tangkai bunga kecil tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota
panjangnya 6-8 mm, terdiri atas dua bagian. Bagian pangkal berbentuk seperti
kuku binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah. Bagian ujungnya
berupa lembaran tipis, fleksibel, dan berwarna putih (Anonymus, 2013) baca selengkapnya,
baca selengkapnya
baca selengkapnya
Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada dasarnya
hanya ada dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak
putih jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika
muda berwarna merah, setelah masak berwarna jingga (oranye) (Anonymus, 2013). baca selengkapnya
Kulit buah memiliki 10 alur dalam
dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe criollo dan trinitario
alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal
tetapi lunak dan permukaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forasero, permukaan
kulit buah pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis, tetapi dan liat. Buah
akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam, dari
panjang 10 hingga 30 cm, pada kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama
perkembangan buah (Anonymus, 2013).
Morfologi Tanaman Tembakau
· Akar
Tanaman tembakau merupakan
tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar tunggangnya
dapat menembus tanah kedalaman 50- 75 cm, sedangkan akar serabutnya menyebar ke
samping. Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu-bulu akar. Perakaran
akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan subur.
· Batang
Tanaman Tembakau memiliki bentuk
batang agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke ujung, makin kecil.
Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, batang tanaman
bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi
daun, juga ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang sekitar 5 cm.
· Daun
Daun tanaman tembakau berbentuk
bulat lonjong (oval) atau bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang
berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan yang berbentuk bulat,
ujungnya tumpul. Daun memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak
bergelombang dan licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade
parenchyma dan spongy parenchyma pada bagian bawah. Jumlah daun dalam satu
tanaman sekitar 28- 32 helai. Daun tembakau merupakandaun tunggal. Lebar daun 2
– 30 cm, panjang tangkai 1 – 2 cm. Warna daun hijau keputih-putihan.
· Bunga
Tanaman tembakau berbunga majemuk
yang tersusun dalam beberapa tandan dan masing masing tandan berisi sampai 15
bunga. Bunga berbentuk terompet dan panjang, terutama yang berasal dari
keturunan Nicotiana tabacum, sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika,
bunganya lebih pendek, warna bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian
atas.
Bunga tembakau berbentuk malai,
masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut:
a. Kelopak bunga, berlekuk dan
mempunyai lima buah pancung.
b. Mahkota bunga berbentuk
terompet, berlekuk merah dan berwarna merah jambu atau merah tua dibagian
atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyai lima benang sari yang melekat pada
mahkota bunga, dan yang satu lebih pendek dari yang lain.
c. Bakal buah terletak diatas
dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar.
d. Kepala putik terletak pada
tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi benang sari dan putik
hampir sama. Keadaan ini menyebabkan tanaman tembakau lebih banyak melakukan
penyerbukan sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk penyerbukan
silang.
· Buah
Tembakau memiliki bakal buah yang
berada di atas dasar bunga dan terdiri atas dua ruang yang dapat membesar,
tiap-tiap ruang berisi bakal biji yang banyak sekali. Penyerbukan yang terjadi
pada bakal buah akan membentuk buah. Sekitar tiga minggu setelah penyerbukan,
buah tembakau sudah masak. Setiap pertumbuhan yang norrmal, dalam satu tanaman
terdapat lebih kurang 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan
berukuran kecil, di dalamnya berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam
setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang dihasilkan pada setiap
tanaman rata-rata 25 gram.
Morfologi Tanaman Karet
Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Hevea brasiliensis. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia. Jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli di berbagai tempat seperti: Amerika, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga menghasilkan getah. Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica family Moraceae.Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20 cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul.
Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jumlah biji berkisar tiga dan enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnanya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang.
Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut (APP, 2008):
- Divisi : Spermatophyta
- Subdivisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Ordo : Euphorbiales
- Famili : Euphorbiaceae
- Genus : Hevea
- Spesies : Hevea braziliensis
·
Pengamatan dilakukan
secara visual dengan mengamati ciri khas dari setiap klon. Dengan teknik ini
diperlukan kemampuan fitur pengenal khas melalui pelatihan intensif. Ciri-ciri
morfologi yang diamati dapat dilihat
·
·
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·
Sub Kelas: Rosidae
·
Ordo: Euphorbiales
·
Famili: Euphorbiaceae
·
Genus: Hevea
·
Spesies: Hevea brasiliensis Muell. Arg
·
1. Karakteristik morfologi Membedakan Klon untuk Bagian Karet
No Karakteristik Tanaman Karet A. Morfologi Rod (usia 10-18 bulan)
Karakteristik yang diamati adalah: keadaan pertumbuhan, batang ketegakan, dan
bentuk batang.
·
2. Kulit Batang (cokelat) Karakteristik yang diamati
adalah: gabus kulit kulit, warna kulit, dan sel-sel gabus Lenti.
·
3. Mata (tunas
akan) Karakteristik yang diamati adalah: lokasi mata, dan basis mantan tangkai
daun.
·
4. Payung (daun) karakteristik diamati termuda adalah:
bentuk payung, ukuran payung, payung kerapatan, dan jarak antara payung.
·
5. Daun batang (payung untuk dua dari atas)
Karakteristik yang diamati adalah: posisi dan bentuk panjang, tangkai daun yang
besar, ukuran, dan bentuk kaki.
·
6. Daun tangkai anak (payung yang telah tumbuh
sempurna) Karakteristik yang diamati adalah: posisi, bentuk, ukuran, panjang,
dan sudut anak-anak tangkai daun.
·
7. Daun karakteristik
pisau yang diamati adalah: warna daun, kilau, bentuk, tepi daun, penampang
memanjang, penampang, di mana helai daun dan posisi daun pusat, posisi tepi
simetri helai daun, daun ukuran dan daun ekor.
8. Karakteristik khusus pada dasarnya klon karet tertentu kadang-kadang memiliki karakteristik khusus, seperti helai daun yang dipelintir.
klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L)
Filed Under air kelapa muda, cocos nucifera, genus cocos, kelapa, klasifikasi Tanaman Kelapa, manfaat kelapa, Morfologi Tanaman Kelapa, pertanian, Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L)
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam
suku pinang-pinangan (arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan,
mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat
dimanfaatkan. Batang pohon kelapa merupakan batang
tunggal, tetapi terkadang dapat bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai
lebih dari 30 cm.
Daun kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar
tunggal, berwarna kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah
tua.
Kingdom :
Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Subkelas :
Arecidae
Ordo :
Arecales
Famili :
Arecaceae
Genus :
Cocos
Spesies :
Cocos nucifera L.
Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang
berkerumun membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya
berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau,
kuning, dan ada yang berwarna orange.
Morfologi Buah Kelapa Sawit
·
Kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa danmengeluarkan
bunga jantan atau bunga betina. Bunga tersebut keluar dari ketiak atau pangkal
pelepah daun bagian dalam. Bunga jantan berbentuk lonjongmemanjang, sedangkan
bunga betina agak bulat. Kelapa sawit mengadakan penyerbukan silang (
·
cross
pollination
·
). Artinya, bunga betina dari pohon yangsatu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya
dengan perantaraan angindan atau serangga penyerbuk.Perbandingan bunga betina dan bunga jantan (
·
sex ratio
·
) sangatdipengaruhi
oleh pupuk dan air. Jika tanaman kekurangan pupuk atau kekuranganair, bunga jantan akan lebih banyak keluar.
Produktivitas tanaman menjadi baik jika unsur hara dan air tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang.Kecukupan
unsur hara dan air didasarkan pada analisis tanah, air, dan daun sesuaidengan umur tanaman.
·
sex ratio
·
mulai terbentuk 24 bulan sebelum dipanen.Artinya, calon bunga (primordia)
telah terbentuk dua tahun sebelum panen.
·
·
perencanaan produksi dihitung minimal tiga tahun sebelumnya, sehingga perencanaan pemupukan dapat
dijadwalkan.Buah muda berwarna hijau pucat.
Semakin tua berubah menjadi hijauhitam hingga kuning. buah sawit yang
masih mentah berwarna hitam (nigrescens), beberapa
diantaranya yang berwarna hijau (virescens). Buah matang berwarnamerah kuning (oranye), buah matang akan rontok
(buah leles atau berondol).Keadaan ini menandakan bahwa kelapa sawit sudah
layak panen. biasanya perintah panen diberikan berdasarkan jumlah
jatuhnya berondolan, yakni 1-2 buah per kg tandan.Tandan sawit terdiri atas sekitar dua ribu buah sawit dan tingkatkematangannya bervariasi. Secara praktis, tandan
yang dianggap matang ataulayak panen adalah jika telah berwarna merah jingga
yang memiliki kandungankarotena
(pigmen alami berwarna merah, berada di bagian kuit buah yangmatang). Ada juga buah sawit yang tidak mengandung
karotena di mesocarpnya(buah albecens).Biji
kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot yang berbeda untuk setiap jenisnya.
Biji dura afrika memiliki panjang 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4g,
sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli mempunyai bobot 13g/biji,sedangkan biji tenera afrika rata-rata memiliki
berat 2 g/biji. Umumnya, bijikelapa
sawit memiliki periode dorman, yakni periode istirahat yang tidak segeradapat
berkecambah atau tumbuh. Perkecambahan bisa berlangsung dari 6 bulandengan
tingkat keberhasilan sekitar 50%.Berdasarkan
ketebalan cangkang dan daging buah, kelapa sawit dibedakanmenjadi
beberapa jenis sebagai berikut.1.Dura (D),
memiliki cangkang tebal (3-5 mm), daging buah tipis,dan rendemen minyak
15-17%.2.Tenera (T), memiliki cangkang agak
tipis (2-3 mm), daging buahtebal, dan rendemen minyak 21-23%.3.Pisifera (P), memiliki cangkang sangat tipis,
daging buah tebal, bijikecil, dan rendemen minyak tinggi (23-25%).
Tandan buah hampir
·
·
selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah minyak yangdihasilkan sedikit.
·
Morfologi
Bunga Kelapa Sawit
·
Kelapa sawit merupakan tanaman
·
monoecious
·
(berumah satu). Artinya, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohin, tetapi tidak
pada tandanyang sama. Walaupun demikian, kadang-kadang dijumpai juga bunga
jantan dan betina pada satu tandan (
·
hermafrodit
·
).Bunga muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun
hanya menghasilkansatu infloresen daun hanya dapat menghasilkan satu
infloresen (bunga majemuk).Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada
fase-fase awal perkembangannyasehingga pada individu tanaman terlihat beberapa
ketiak daun tidak menghasilkaninfloresens.Perkembangan
infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen
lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5 – 3 tahun. Infloresenakan muncul dari ketiak daun beberapa saat
menjelang antesis (penyerbukan).Pada
tanaman muda (2-4 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen dikeetiak
daun nomor 20, sedangkan pada tanamn tua (> 12 tahun ) biasanya
terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang
terdiri darikumpulan
·
spikelet
·
dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan
maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (
·
peduncle/rachis
·
)yang merupakan struktur pendukung
·
spikelet.
·
Umumnya dari pangkal
·
rachis
·
muncul
sepasang daun pelindung
·
spikelet.
·
Umumnya, dari
pangkal
·
rachis
·
munculsepasang
daun pelindung (
·
spathes
·
) yang membungkus infloresen sampai dengansaat-saat menjelang terjadinya
antesis. Dari
·
rachis
·
ini, terbentuk struktur
·
triangular bract
·
yang
kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (
·
spikelets
·
).
Morfologi Tanaman Pisang (Musa parasidica)
Pisang merupakan salah satu dari
berbagai jenis buah-buahan tropis yang berada dan banyak di kembangkan di
Indonesia. Syarat tumbuh yang toleran dalam lingkungan yang luas dan juga
teknik budidaya yang relatif mudah membuat pisang banyak dibudidayakan. Dari
segi harga, pisang termasuk komoditas yang memiliki harga yang relatif stabil
sehingga lebih memberikan jaminan keuntungan.
Mempelajai morfologi pisang
sangat berguna khusunya dalam pelaksanaan budidaya tanaman. Pada umumnya,
morfologi tanaman dapat digunakan untuk menentukan pelaksanaan teknis budidaya
dan juga menentuan syarat tumbuh tanaman.
Berikut adalah cirri morfologi
tanaman pisang untuk setiap organnya:
1. Akar
Sistem perakaran yang berada pada
tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) bagian samping dan
bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang. Pertumbuhan
akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan
mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun demikian, daya
jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm.
2. Batang
Batang psaing dibedakan menjadi
dua macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang semu atau juga batang
palsu. Bongol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah
serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan
merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun
yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan
tanah.
3. Daun
Bentuk daun pisang pada umumnya
panjang, lonjong, dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan
tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang
berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek.
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering
disebut dengan jantung pisang keluar dari ujung batang. Susunan bunga tersusun
atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada
tiap ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk
bunga berumah satu . letak bunga betina di bagian pangkal, sedangkan letak
bunga jantan berada di tengah. Bunga sempurnya yang terdiri atas bunga jantan
dan bunga betina berada di bagian ujung.
5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan
tiap tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah
pisang tergantung varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat
triploid. Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji.
Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarpi.
Ukuran buah pisang bervariasi
tergantung pada varietasnya.
Panjang antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah
berlinggir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol.
Daging buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan
ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga
tergantung dari varietas pisangnya.
Pohon
cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m.
Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai
buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk
jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras
cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya
dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.
Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan
dipenuhi oleh ranting-ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim
disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau
berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut.
Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai
pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna
keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi
menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat
kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh
pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh
adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa :
Myrtales
Suku :
Myrtaceae
Marga :
Syzygium
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena
memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki
upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada
bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih
dari satu daun.
Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m.
Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki
cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat
rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan
dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara
batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas
(patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.
Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).
Sistem akarnya tunggang,
akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian
bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak
(fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa
bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk
cukup dalam ke tanah.
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi
bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut
berguna untuk menghisap makanan
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah
penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus),
dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat
menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini
dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk
industri, misal rokok.
Bunga cengkeh muncul pada
ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga
bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga
majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya selalu ditutup
bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan
dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah bunga tunggal
(unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus)
dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung
benang sari dan putik (andoginofor).
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal
berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu
karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.
Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal
berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum
tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium,
mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovariuum
·
1. Energi
Potensial
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari ketinggian yang ia miliki. Besarnya energi potensial bergantung pada besar massa benda dan ketinggiannya. Rumus energi potensial seperti ini:
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari ketinggian yang ia miliki. Besarnya energi potensial bergantung pada besar massa benda dan ketinggiannya. Rumus energi potensial seperti ini:
·
·
Ep: Energi
Potensial (J)m: massa benda (kg)
g: percepatan gravitasi ()
h: ketinggian benda (m)
g: percepatan gravitasi ()
h: ketinggian benda (m)
·
2. Energi
Kinetik
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari kecepatan yang ia miliki. Besarnya energi kinetik bergantung pada besar massa benda dan kecepatannya. Rumus energi potensial seperti ini:
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari kecepatan yang ia miliki. Besarnya energi kinetik bergantung pada besar massa benda dan kecepatannya. Rumus energi potensial seperti ini:
·
·
Ep: Energi
Kinetik (J)
m: massa benda (kg)
v: kecepatan benda (m/s)
m: massa benda (kg)
v: kecepatan benda (m/s)
·
3. Energi
Mekanik
Energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
Energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
·
·
Ep: Energi
Potensial (J)
Ek: Energi Kineti (J)
Ek: Energi Kineti (J)
·
4. Energi
Potensial Pegas
Jika uatu pegas dengan konstata pegas bernilai k dan direntangkan sejauh y, maka pegas tersebut akan memiliki energi potensial pegas. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
Jika uatu pegas dengan konstata pegas bernilai k dan direntangkan sejauh y, maka pegas tersebut akan memiliki energi potensial pegas. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
·
·
Ep: Energi
Potensial Pegas (J)
k: konstanta pegas (N/m)
y: perubahan panjang pegas (m)
download DOC, PDF
k: konstanta pegas (N/m)
y: perubahan panjang pegas (m)
download DOC, PDF
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar