Senin, 10 Maret 2014

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L)




Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L)
Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan sumber devisa negara dari sektor nonmigas. Tanaman kakao tersebut merupakan salah satu anggota genus Theobrama dari familia Sterculaieeae yang banyak dibudidayakan, yang secara sistematika mempunyai urutan taksa sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledoneae
Ordo                : Malvales
Familia            : Sterculiaceae
Genus              : Theobroma
Spesies            : Theobroma cacao L.
Pada daerah asalnya, kakao merupakan tanaman kecil di bagian bawah hutan hujan tropis di Amerika Selatan (purseglove, 1968), tumbuhnya selalu terlindung pohon besar lain (Sunaryo, 1978). Selanjutnya menyebarkan dengan penyebaran geografis abtara 20 LU – 20 LS, dengan batas penyebaran yang memberikan keuntungan antara 10 LS dan 10 LU (Sunaryo dan Situniorang, 1978). Daerah hutan hujan tropis merupakan daerah dengan sifat ekologi yang paling cocok untuk tanaman kakao (Purseglove, 1968).

Menurut Hall (1932 dalam PPKKI, 2010),  Tinggi tanaman kakao jika dibudidayakan di kebun maka tinggi tanaman kakao umur 3 tahun mencapai 1,8 – 3 meter dan pada umur 12 tahun dapat mencapai 4,5 – 7 meter. Tinggi tanaman tersebut beragam , dipengaruhi oleh intensitas naungan dan faktor-faktor tumbuh yang tersedia (Hall (1932 dalam PPKKI, 2010)
PPKKI (2010), juga menyatakan bahwa tanaman kakao bersifat dimorfisme, artinya mempunyai dua bentuk tunas vegetatif. Tunas yang arah pertumbuhannya ke atas disebut dengan tunas ortotrop atau tunas air (wiwilan atau chupon), sedangkan tunas yang arah pertumbuhannya ke samping disebut dengan plagiotrop (cabang kipas atau fan) (PPKKI, 2010)
Tanaman kakao asal biji, setelah mencapai tinggi 0,9 – 1,5 meter akan berhenti tumbuh dan membentuk jorket(jorquette). Jorket adalah tempat percabangan dari pola percabangan ortotrop ke plagiotrop dan khas hanya pada tanaman kakao (Anonymus, 2013) baca selengkapnya, baca selengkapnya
Sama dengan sifat percabangannya, daun kakao juga bersifat dimorfisme. Pada tunas ortotrop, tangkai daunnya panjang, yaitu 7,5-10 cm sedangkan pada tunas plagiotrop panjang tangkai daunnya hanya sekitar 2,5 cm (Hall (1932) dalam PPKI, 2010). Tangkai daun bentuknya silinder dan bersisik halus, bergantung pada tipenya (Hall (1932) dalam PPKI, 2010).
PPKKI (2010), juga menjelaskan bahwa salah satu sifat khusus daun kakao yaitu adanya dua persendian (articulation) yang terletak di pangkal dan ujung tangkai daunyang membuat daun mapu membuat gerakan untuk menyesuaikan dengan arah datangnya sinar matahari. Bentuk helai daun bulat memanjang (oblongus), ujung daun meruncing (acuminatus) dan pangkal daun runcing (acutus). Susunan daun tulang menyirip dan tulang daun menonjol ke permukaan bawah helai daun. Tepi daun rata, daging daun tipis tetapi kuat seperti perkamen. Warna daun dewasa hijau tua bergantung pada kultivarnya. Panjang daun dewasa 30 cm dan lebarnya 10 cm. Permukaan daun licin dan mengkilap (PPKKI, 2010). baca selengkapnya
atau klik link ini
baca selengkapnya
Tanamankakao bersifat kauliflori. Artinya bunga tumbuh dan berkembang dari bekas ketiak daun pada batang dan cabang. Tempat tumbuh bunga tersebut semakin lama semakin membesar dan menebal atau biasa disebut denganbantalan bunga (cushioll). Bunga kakao mempunyai rumus K5C5A5+5G (5) artinya, bunga disusun oleh 5 daun kelopak yang bebas satu sama lain, 5 daun mahkota, 10 tangkai sari yang tersusun dalam 2 lingkaran dan masing-masing terdiri dari 5 tangkai sari tetapi hanya 1 lingkaran yang fertil, dan 5 daun buah yang bersatu (Anonymus, 2013).
Bunga kakao berwarna putih, ungu atau kemerahan. Warna yang kuat terdapat pada benang sari dan daun mahkota. Warna bunga ini khas untuk setiap kultivar. Tangkai bunga kecil tetapi panjang (1-1,5 cm). Daun mahkota panjangnya 6-8 mm, terdiri atas dua bagian. Bagian pangkal berbentuk seperti kuku binatang (claw) dan bisanya terdapat dua garis merah. Bagian ujungnya berupa lembaran tipis, fleksibel, dan berwarna putih (Anonymus, 2013) baca selengkapnya,
baca selengkapnya
Warna buah kakao sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada dua macam warna. Buah yang ketika muda berwarna hijau atau hijau agak putih jika sudah masak akan berwarna kuning. Sementara itu, buah yang ketika muda berwarna merah, setelah masak berwarna jingga (oranye) (Anonymus, 2013). baca selengkapnya
Kulit buah memiliki 10 alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang-seling. Pada tipe criollo dan trinitario alur kelihatan jelas. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaannya kasar. Sebaliknya, pada tipe forasero, permukaan kulit buah pada umumnya halus (rata), kulitnya tipis, tetapi dan liat. Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada saat itu ukurannya beragam, dari panjang 10 hingga 30 cm, pada kultivar dan faktor-faktor lingkungan selama perkembangan buah (Anonymus, 2013).

Morfologi Tanaman Tembakau

· Akar 
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRPTHi7afCatmd6fweCj-a2mflaXxJtY2l5BfeSK6bMif-UqS1wdF0ynFPm
Tanaman tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak ke pusat bumi. Akar tunggangnya dapat menembus tanah kedalaman 50- 75 cm, sedangkan akar serabutnya menyebar ke samping. Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulu-bulu akar. Perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air, dan subur. 



· Batang 
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTmeWABoogzeSMCOpLbtybhmk7iGsAYmuvga36_SdKSHb41KePKBmHpT-Q
Tanaman Tembakau memiliki bentuk batang agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke ujung, makin kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun, batang tanaman bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain ditumbuhi daun, juga ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang sekitar 5 cm. 



· Daun 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRLT80Senuwb3GlAmu4cUrE_VYVoi8njj6MTRqwrciQxGYXE3rrcEvLpITl
Daun tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) atau bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan yang berbentuk bulat, ujungnya tumpul. Daun memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan licin. Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade parenchyma dan spongy parenchyma pada bagian bawah. Jumlah daun dalam satu tanaman sekitar 28- 32 helai. Daun tembakau merupakandaun tunggal. Lebar daun 2 – 30 cm, panjang tangkai 1 – 2 cm. Warna daun hijau keputih-putihan. 

· Bunga 
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRABy1K7V1DDmQCVpusT3plJt-wRnYX4NXI22IOJdgIXzIsjYhTqZAzvxg
Tanaman tembakau berbunga majemuk yang tersusun dalam beberapa tandan dan masing masing tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga berbentuk terompet dan panjang, terutama yang berasal dari keturunan Nicotiana tabacum, sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika, bunganya lebih pendek, warna bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian atas. 

Bunga tembakau berbentuk malai, masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut: 
a. Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai lima buah pancung. 
b. Mahkota bunga berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna merah jambu atau merah tua dibagian atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyai lima benang sari yang melekat pada mahkota bunga, dan yang satu lebih pendek dari yang lain. 
c. Bakal buah terletak diatas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar. 
d. Kepala putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi benang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini menyebabkan tanaman tembakau lebih banyak melakukan penyerbukan sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk penyerbukan silang. 

· Buah 
Tembakau memiliki bakal buah yang berada di atas dasar bunga dan terdiri atas dua ruang yang dapat membesar, tiap-tiap ruang berisi bakal biji yang banyak sekali. Penyerbukan yang terjadi pada bakal buah akan membentuk buah. Sekitar tiga minggu setelah penyerbukan, buah tembakau sudah masak. Setiap pertumbuhan yang norrmal, dalam satu tanaman terdapat lebih kurang 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, di dalamnya berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang dihasilkan pada setiap tanaman rata-rata 25 gram.

Morfologi Tanaman Karet

Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Hevea brasiliensis. Tanaman ini merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam dunia. Jauh sebelum tanaman karet ini dibudidayakan, penduduk asli di berbagai tempat seperti: Amerika, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga menghasilkan getah. Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica family Moraceae.
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20 cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul.
Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jumlah biji berkisar tiga dan enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnanya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang.
Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut (APP, 2008):
  • Divisi : Spermatophyta
  • Subdivisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Ordo : Euphorbiales
  • Famili : Euphorbiaceae
  • Genus : Hevea
  • Spesies : Hevea braziliensis

·         Pengamatan dilakukan secara visual dengan mengamati ciri khas dari setiap klon. Dengan teknik ini diperlukan kemampuan fitur pengenal khas melalui pelatihan intensif. Ciri-ciri morfologi yang diamati dapat dilihat 
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)
·          
·         Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
·         Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
·         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
·         Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
·         Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
·         Sub Kelas: Rosidae
·         Ordo: Euphorbiales
·         Famili: Euphorbiaceae
·         Genus: Hevea
·         Spesies: Hevea brasiliensis Muell. Arg
·         1. Karakteristik morfologi Membedakan Klon untuk Bagian Karet No Karakteristik Tanaman Karet A. Morfologi Rod (usia 10-18 bulan) Karakteristik yang diamati adalah: keadaan pertumbuhan, batang ketegakan, dan bentuk batang. 
·         2. Kulit Batang (cokelat) Karakteristik yang diamati adalah: gabus kulit kulit, warna kulit, dan sel-sel gabus Lenti.
·         3. Mata (tunas akan) Karakteristik yang diamati adalah: lokasi mata, dan basis mantan tangkai daun. 
·         4. Payung (daun) karakteristik diamati termuda adalah: bentuk payung, ukuran payung, payung kerapatan, dan jarak antara payung. 
·         5. Daun batang (payung untuk dua dari atas) Karakteristik yang diamati adalah: posisi dan bentuk panjang, tangkai daun yang besar, ukuran, dan bentuk kaki. 
·         6. Daun tangkai anak (payung yang telah tumbuh sempurna) Karakteristik yang diamati adalah: posisi, bentuk, ukuran, panjang, dan sudut anak-anak tangkai daun. 
·         7. Daun karakteristik pisau yang diamati adalah: warna daun, kilau, bentuk, tepi daun, penampang memanjang, penampang, di mana helai daun dan posisi daun pusat, posisi tepi simetri helai daun, daun ukuran dan daun ekor. 

8. Karakteristik khusus pada dasarnya klon karet tertentu kadang-kadang memiliki karakteristik khusus, seperti helai daun yang dipelintir.

klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L)

Posted by Newbie Tora 5 Februari 2013 Tinggalkan Sebuah Komentar
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku pinang-pinangan (arecaceae). Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan. Batang pohon kelapa merupakan batang tunggal, tetapi terkadang dapat bercabang. Tinggi pohon kelapa dapat mencapai lebih dari 30 cm.
Daun kelapa tersusun secara majemuk, menyirip sejajar tunggal, berwarna kekuningan jika masih muda dan berwarna hijau tua jika sudah tua.
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L)
Kingdom         : Plantae
Subkingdom    : Tracheobionta
Super divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Subkelas          : Arecidae
Ordo                : Arecales
Famili              : Arecaceae
Genus              : Cocos
Spesies            : Cocos nucifera L.
Akar kelapa merupakan akar serabut, tebal dan berkayu yang berkerumun membentuk bonggol. Bunganya merupakan bunga majemuk dan buahnya berukuran besar dengan diameter kira-kira 10-20 cm. Buah kelapa berwarna hijau, kuning, dan ada yang berwarna orange.
Morfologi Buah Kelapa Sawit
·         Kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa danmengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga tersebut keluar dari ketiak atau pangkal pelepah daun bagian dalam. Bunga jantan berbentuk lonjongmemanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Kelapa sawit mengadakan penyerbukan silang (
·         cross pollination
·         ). Artinya, bunga betina dari pohon yangsatu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angindan atau serangga penyerbuk.Perbandingan bunga betina dan bunga jantan (
·          sex ratio
·         ) sangatdipengaruhi oleh pupuk dan air. Jika tanaman kekurangan pupuk atau kekuranganair, bunga jantan akan lebih banyak keluar. Produktivitas tanaman menjadi baik  jika unsur hara dan air tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang.Kecukupan unsur hara dan air didasarkan pada analisis tanah, air, dan daun sesuaidengan umur tanaman.
·          sex ratio
·         mulai terbentuk 24 bulan sebelum dipanen.Artinya, calon bunga (primordia) telah terbentuk dua tahun sebelum panen.
·          
·          perencanaan produksi dihitung minimal tiga tahun sebelumnya, sehingga perencanaan pemupukan dapat dijadwalkan.Buah muda berwarna hijau pucat. Semakin tua berubah menjadi hijauhitam hingga kuning. buah sawit yang masih mentah berwarna hitam (nigrescens), beberapa diantaranya yang berwarna hijau (virescens). Buah matang berwarnamerah kuning (oranye), buah matang akan rontok (buah leles atau berondol).Keadaan ini menandakan bahwa kelapa sawit sudah layak panen. biasanya perintah panen diberikan berdasarkan jumlah jatuhnya berondolan, yakni 1-2 buah per kg tandan.Tandan sawit terdiri atas sekitar dua ribu buah sawit dan tingkatkematangannya bervariasi. Secara praktis, tandan yang dianggap matang ataulayak panen adalah jika telah berwarna merah jingga yang memiliki kandungankarotena (pigmen alami berwarna merah, berada di bagian kuit buah yangmatang). Ada juga buah sawit yang tidak mengandung karotena di mesocarpnya(buah albecens).Biji kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot yang berbeda untuk setiap jenisnya. Biji dura afrika memiliki panjang 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4g, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli mempunyai bobot 13g/biji,sedangkan biji tenera afrika rata-rata memiliki berat 2 g/biji. Umumnya, bijikelapa sawit memiliki periode dorman, yakni periode istirahat yang tidak segeradapat berkecambah atau tumbuh. Perkecambahan bisa berlangsung dari 6 bulandengan tingkat keberhasilan sekitar 50%.Berdasarkan ketebalan cangkang dan daging buah, kelapa sawit dibedakanmenjadi beberapa jenis sebagai berikut.1.Dura (D), memiliki cangkang tebal (3-5 mm), daging buah tipis,dan rendemen minyak 15-17%.2.Tenera (T), memiliki cangkang agak tipis (2-3 mm), daging buahtebal, dan rendemen minyak 21-23%.3.Pisifera (P), memiliki cangkang sangat tipis, daging buah tebal, bijikecil, dan rendemen minyak tinggi (23-25%). Tandan buah hampir 
·          
·         selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah minyak yangdihasilkan sedikit.
·         Morfologi Bunga Kelapa Sawit
·         Kelapa sawit merupakan tanaman
·         monoecious
·         (berumah satu). Artinya, bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohin, tetapi tidak pada tandanyang sama. Walaupun demikian, kadang-kadang dijumpai juga bunga jantan dan betina pada satu tandan (
·         hermafrodit 
·         ).Bunga muncul dari ketiak daun. Setiap ketiak daun hanya menghasilkansatu infloresen daun hanya dapat menghasilkan satu infloresen (bunga majemuk).Biasanya, beberapa bakal infloresen gugur pada fase-fase awal perkembangannyasehingga pada individu tanaman terlihat beberapa ketiak daun tidak menghasilkaninfloresens.Perkembangan infloresen dari proses inisiasi awal sampai membentuk infloresen lengkap pada ketiak daun memerlukan waktu 2.5 – 3 tahun. Infloresenakan muncul dari ketiak daun beberapa saat menjelang antesis (penyerbukan).Pada tanaman muda (2-4 tahun), anthesis biasanya terjadi pada infloresen dikeetiak daun nomor 20, sedangkan pada tanamn tua (> 12 tahun ) biasanya terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar infloresen pada daun nomor 15.Bunga kelapa sawit merupakan bunga mejemuk yang terdiri darikumpulan
·          spikelet 
·         dan tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral. Bunga jantan maupun bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga (
·          peduncle/rachis
·         )yang merupakan struktur pendukung
·          spikelet.
·         Umumnya dari pangkal
·         rachis
·         muncul sepasang daun pelindung
·          spikelet.
·         Umumnya, dari pangkal
·         rachis
·         munculsepasang daun pelindung (
·          spathes
·         ) yang membungkus infloresen sampai dengansaat-saat menjelang terjadinya antesis. Dari
·         rachis
·         ini, terbentuk struktur 
·         triangular bract 
·         yang kemudian membentuk tangkai-tangkai bunga (
·          spikelets
·         ).

Morfologi Tanaman Pisang (Musa parasidica)

Pisang merupakan salah satu dari berbagai jenis buah-buahan tropis yang berada dan banyak di kembangkan di Indonesia. Syarat tumbuh yang toleran dalam lingkungan yang luas dan juga teknik budidaya yang relatif mudah membuat pisang banyak dibudidayakan. Dari segi harga, pisang termasuk komoditas yang memiliki harga yang relatif stabil sehingga lebih memberikan jaminan keuntungan. 

Mempelajai morfologi pisang sangat berguna khusunya dalam pelaksanaan budidaya tanaman. Pada umumnya, morfologi tanaman dapat digunakan untuk menentukan pelaksanaan teknis budidaya dan juga menentuan syarat tumbuh tanaman. 
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQlBytEskARp_A3yYqS8D7_ZpcsuUaGKNWLrxQbKWMNNMd5MOJS

Berikut adalah cirri morfologi tanaman pisang untuk setiap organnya: 

1. Akar 
Sistem perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo (corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki akar tunggang. Pertumbuhan akar pada umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah permukaan tanah dan mengarah ke dalam tanah mencapai sepanjang 4-5 meter. Walaupun demikian, daya jangkau akar hanya menembus pada kedalaman tanah antara 150-200 cm. 

2. Batang 
Batang psaing dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli yang disebut bongo dan batang semu atau juga batang palsu. Bongol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan tanah. 

3. Daun 
Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong, dengan lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan tepinya tersusun rata. Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang berukuran relatif panjang dengan helai daun yang mudah robek. 

4. Bunga 
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang keluar dari ujung batang. Susunan bunga tersusun atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan bunga-bunganya terletak pada tiap ketiak di antara daun pelindng dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah satu . letak bunga betina di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga sempurnya yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung. 

5. Buah 
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid. Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji. Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut dengan partenokarpi. 

Ukuran buah pisang bervariasi tergantung pada varietasnya. Panjang antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlinggir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga tergantung dari varietas pisangnya. 

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m. Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. 

Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).

Divisi                  : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledonae
Bangsa               : Myrtales
Suku                   : Myrtaceae
Marga                 : Syzygium
Jenis                   : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry


Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.

Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).

Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan

Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.

Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).

Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.

Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovariuum

·         1. Energi Potensial
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari ketinggian yang ia miliki. Besarnya energi potensial bergantung pada besar massa benda dan ketinggiannya. Rumus energi potensial seperti ini:
·         E_p=mgh
·         Ep: Energi Potensial (J)m: massa benda (kg)
g: percepatan gravitasi (m/s^{2})
h: ketinggian benda (m)
·         2. Energi Kinetik
Merupakan energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat dari kecepatan yang ia miliki. Besarnya energi kinetik bergantung pada besar massa benda dan kecepatannya. Rumus energi potensial seperti ini:
·         E_k=\frac{1}{2}mv^2
·         Ep: Energi Kinetik (J)
m: massa benda (kg)
v: kecepatan benda (m/s)
·         3. Energi Mekanik
Energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
·         E_m=E_p+E_k
·         Ep: Energi Potensial (J)
Ek: Energi Kineti (J)
·         4. Energi Potensial Pegas
Jika uatu pegas dengan konstata pegas bernilai k dan direntangkan sejauh y, maka pegas tersebut akan memiliki energi potensial pegas. Rumus energi potensial pegas seperti ini:
·         E_p=\frac{1}{2}ky^2
·         Ep: Energi Potensial Pegas (J)
k: konstanta pegas (N/m)
y: perubahan panjang pegas (m)


download DOC, PDF 
·          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar