Minggu, 23 Maret 2014

manajemen pemeliharaan dan pemasaran lebah



Kasiat lebah memang sudah dikenal dari zaman nenek moyang kita terutamanya untuk pengobatan, namun dari dahulu sampai dengan sekarang masih sangat jarang ditemukan peternakan lebah ataupun budidaya lebah utamanya di Indonesia. Budidaya lebah sebenarnya adalah usaha yang menguntungkan namun di Indonesia usaha ini masih terbelakang, khasiat lebah sendiri memang sangat banyak, hal ini juga telah dijelaskan dalam alquran dan hadis.
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah
cerana A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis  A. Mellifera.
baca selengkapnya

Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1)      Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2)      Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3)      Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4)      Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng.

Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal. (kemal prihatman : 2000)





INGIN MENDAPATKAN UANG DARI ADF.LY???? IKUTI LINK INI


PEMBAHASAN

Dalam segala jenis usaha faktor yang paling penting adalah menajemen usaha, apalagi pada pemeliharaan satwa harapan, akan sangat diperlukan kelincahan dan pengalaman untuk melakukan usaha ataupun budidaya dengan intensif, intensifitas ini akan sangat mempengaruhi perkembangan dan jalannya usaha, suatu usaha yang dilaksanakan dengan intensif akan dapat memproduksi hasil yang maksimal. Dalam setiap usaha akan ada trik khusus untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak terkecuali pada usaha pembudidayaan lebah, lebah memang terkenal dengan sengatan yang sangat menyakitkan, nemun disamping itu obat yang paling terkenal dan berkhasiat di dunia ini adalah sesuatu yang hanya dapat diproduksi oleh lebah yaitu madu.
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu:
Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
6.1 Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
c. Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan frame nya.


2) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain.
6.2. Pembibitan
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu  A. Cerana mampu bertelur 500-900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
1.      paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
2.      paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
3.      paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.

2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.

3) Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.

4) Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.

5) Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:

a.      Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
b.      Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
c.       Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.

Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
a.      Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
b.      Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
c.       Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari.

Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
6.3. Pemeliharaan
1)      Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
1)      Pada pengelolaan lebah secara modern lebah  ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
2)      Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
3)      Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a.      Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b.      Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c.       Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d.      Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

Setelah memahami cara-cara menajemen di atas, pada lebah juga terdapat beberapa penyakit yang dapat mengganggu proses produksi, setiap usaha peternakan, peternak juga harus mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang ternak mereka, memang di daerah tropis seperti Indonesia lebah jarang terserang penyakit apabila dibandingkan dengan daerah yang bersalju atau musim dingin.

Hama adalah hal yang harus diperhatikan selain penyakit, hama dapat menghancurkan budidaya perlahan lahan apabila dibiarkan, hama akan memakan habis madu baik itu dari sumbernya (bunga) ataupun dari sarang lebah sendiri,oleh karena itu penegendalian hama akan sangat dibutuhkan pada peternakan lebah ini.

A. penyakit
1)      Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh  Bacillus larva dan European Foul Brood.
Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah.
2)      Chalk Brood Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
3)      Stone Brood Penyebab : jamur  Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
4)      Addled Brood Penyebab : telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
5)      Acarine Penyebab : kutu  Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
6)      Nosema dan Amoeba Penyebab : Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell  yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah dan akan menuju usus.
B. Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1)      Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya.
2)      Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
3)      Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
4)      Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
5)      Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.

Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
1)      Pembersihan stup setiap hari.
2)      Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
3)      Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
4)      Pintu masuk dibuat seukuran lebah.

Panen.
Hasil utama pada pemanenan lebah adalah madu yang sanagt banyak dengan nilai ekonomis yang tinggi, disamping itu ada juga hasil tambahan berupa royal jelly (susu ratu), pollen (tepung sari), lilin lebah (malam), dan propolis (perkat lebah). Pemanenan madu dilakukan 1-2 minggu setelah musim bunga dengan cici madu siap panen yaitu sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin.



Urutan proses panen:
1)      Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
2)      Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
3)      Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
4)      Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
5)      Pengemasan madu dalam botol.

Produk dan pemasaran

Produk yang dihasilkan madu adalah:
1)      Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat Berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
2)      Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3)      Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/kepentingan farmasi.
4)      Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
5)      Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.






KESIMPULAN

Budidaya lebah madu merupakan suatu jenis usaha yang sebenarnya sangat menguntungkan, namun di Indonesia sendiri peternakan ini belum begitu di minati masyarakat, lebah memang salah satu serangga yang paling ditakuti oleh manusia, namun di samping itu lebah menyimpan berbagai khasit obat-obatan yang sangat berguna bagi bidang ilmu farmasi dan kesehatan.



DAFTAR PUSTAKA

http://www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/lebah.pdf diakses pada tanggal 23 maret 2014. Jam 01:23 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar