Kasiat lebah memang sudah dikenal dari zaman nenek moyang
kita terutamanya untuk pengobatan, namun dari dahulu sampai dengan sekarang
masih sangat jarang ditemukan peternakan lebah ataupun budidaya lebah utamanya
di Indonesia. Budidaya lebah sebenarnya adalah usaha yang menguntungkan namun
di Indonesia usaha ini masih terbelakang, khasiat lebah sendiri memang sangat
banyak, hal ini juga telah dijelaskan dalam alquran dan hadis.
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta
famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya
bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah
cerana A. Dorsata A. Florea. Jenis
unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. Mellifera.
baca selengkapnya
baca selengkapnya
Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar
penyebarannya:
1) Apis cerana, diduga berasal
dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun
Jepang.
2) Apis mellifera, banyak
dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah
sekitar Mediterania.
3) Apis Dorsata, memiliki
ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan
tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya
di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4) Apis Florea merupakan
spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di
Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng.
Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah
membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman
sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.
(kemal prihatman : 2000)
INGIN MENDAPATKAN UANG DARI ADF.LY???? IKUTI LINK INI
PEMBAHASAN
Dalam segala jenis usaha faktor
yang paling penting adalah menajemen usaha, apalagi pada pemeliharaan satwa
harapan, akan sangat diperlukan kelincahan dan pengalaman untuk melakukan usaha
ataupun budidaya dengan intensif, intensifitas ini akan sangat mempengaruhi
perkembangan dan jalannya usaha, suatu usaha yang dilaksanakan dengan intensif
akan dapat memproduksi hasil yang maksimal. Dalam setiap usaha akan ada trik
khusus untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak terkecuali pada usaha
pembudidayaan lebah, lebah memang terkenal dengan sengatan yang sangat
menyakitkan, nemun disamping itu obat yang paling terkenal dan berkhasiat di
dunia ini adalah sesuatu yang hanya dapat diproduksi oleh lebah yaitu madu.
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan
yaitu:
Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian
kerja dan peralatan Syarat yang utama yang
harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan
ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih
dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.
6.1 Penyiapan Sarana dan
Peralatan
1) Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu
cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu
diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum
digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh
hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh
dan tidak mudah hancur atau rusak.
c. Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan
gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang
lengkap dengan frame nya.
2) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri
dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat
ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat
makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan
lain-lain.
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis
yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Ratu lebah
merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu
pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi
maksimal. ratu A. Cerana mampu bertelur 500-900
butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit
unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
1.
paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah
pekerja.
2.
paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah
pekerja.
3.
paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah
pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.
2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari
setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan
ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut
tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih
peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu
baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
3) Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru
sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan
adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang
diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang
ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk
mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan
oleh KUD Batu Kabupaten Malang.
4) Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah
masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah
jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak
berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang
lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu
lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua
pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah
perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung
sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali
ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk
ratu bertelur.
5) Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang
untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam
sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang
berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah
penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh
penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir
telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir
telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran
adalah:
a.
Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur
dan biasanya terletak di pinggir sarang.
b.
Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan
terdapat titik hitam di tengahnya.
c.
Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan
paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan
kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga
dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang
bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
a.
Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk
benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan
larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15
hari.
b.
Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk
benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari,
Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah
21 hari.
c.
Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari,
terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari,
Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi
lebah 24 hari.
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung
akan makan madu dan tepung sari
sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi
kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di
masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah
sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai
asal selnya.
6.3. Pemeliharaan
1)
Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
1) Pada pengelolaan lebah
secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa
disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau
sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan
membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup
dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi
tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
2)
Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi
menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan
stup.
3)
Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah
adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi
disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang
perlu diperhatikan adalah :
a.
Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah
tidak aktif.
b.
Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c.
Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d.
Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu
musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk
menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun
secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan
untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat
melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat
meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan
kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan
perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung
kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu
secukupnya.
Setelah memahami cara-cara
menajemen di atas, pada lebah juga terdapat beberapa penyakit yang dapat
mengganggu proses produksi, setiap usaha peternakan, peternak juga harus
mengetahui jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang ternak mereka, memang di
daerah tropis seperti Indonesia lebah jarang terserang penyakit apabila
dibandingkan dengan daerah yang bersalju atau musim dingin.
Hama adalah hal yang harus
diperhatikan selain penyakit, hama dapat menghancurkan budidaya perlahan lahan
apabila dibiarkan, hama akan memakan habis madu baik itu dari sumbernya (bunga)
ataupun dari sarang lebah sendiri,oleh karena itu penegendalian hama akan
sangat dibutuhkan pada peternakan lebah ini.
A. penyakit
1) Foul Brood ; ada dua macam penyakit
ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood.
Penyebab: Streptococcus
pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah.
2) Chalk Brood Penyebab: jamur Pericustis
Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
3) Stone Brood Penyebab : jamur Aspergillus flavus Link ex
Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang
diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
4) Addled Brood Penyebab : telur ratu yang cacat
dari dalam dan kesalahan pada ratu.
5) Acarine Penyebab : kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga
lebah mengalami kesulitan terbang.
6) Nosema dan Amoeba Penyebab : Nosema Apis Zander yang
hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae
Prell yang hidup dalam pembuluh
malpighi lebah dan akan menuju usus.
B. Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1) Burung, sebagai hewan yang
juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu
makanannya.
2) Kadal dan Katak, gangguan
yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
3) Semut, membangun sarang
dalam stup dan merampas makanan lebah.
4) Kupu-kupu, telur kupu-kupu
yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
5)
Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
Pencegahan Serangan
Penyakit dan Hama
Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan
yang perlu adalah:
1) Pembersihan stup setiap
hari.
2) Memperhatikan abnormalitas
tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
3) Kaki-kaki stup harus diberi
air untuk mencegah serangan semut.
Panen.
Hasil utama pada pemanenan
lebah adalah madu yang sanagt banyak dengan nilai ekonomis yang tinggi,
disamping itu ada juga hasil tambahan berupa royal jelly (susu ratu), pollen
(tepung sari), lilin lebah (malam), dan propolis (perkat lebah). Pemanenan madu
dilakukan 1-2 minggu setelah musim bunga dengan cici madu siap panen yaitu
sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin.
Urutan proses panen:
1) Mengambil dan mencuci
sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
2) Sisiran yang telah dikupas
diekstraksi dalam ekstraktor madu.
3) Hasil disaring dan
dilakukan penyortiran.
4) Disimpan dalam suhu kamar
untuk menghilangkan gelembung udara.
5) Pengemasan madu dalam
botol.
Produk dan pemasaran
Produk yang dihasilkan madu adalah:
1) Madu sebagai produk utama
berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat Berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan
farmasi.
2) Royal jelly dimanfaatkan
untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan
campuran obat-obatan.
3) Pollen (tepung sari)
dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/kepentingan farmasi.
4) Lilin lebah (malam)
dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan
campuran.
5)
Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka,
penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
KESIMPULAN
Budidaya
lebah madu merupakan suatu jenis usaha yang sebenarnya sangat menguntungkan,
namun di Indonesia sendiri peternakan ini belum begitu di minati masyarakat,
lebah memang salah satu serangga yang paling ditakuti oleh manusia, namun di
samping itu lebah menyimpan berbagai khasit obat-obatan yang sangat berguna
bagi bidang ilmu farmasi dan kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.warintek.ristek.go.id/peternakan/budidaya/lebah.pdf
diakses pada tanggal 23 maret 2014. Jam 01:23 WIB
http://dishut.jabarprov.go.id/data/korbisnis/Lampiran%20Juknis%20Lebah%20Madu.pdf
diakses pada tanggal 23 maret 2014. Jam 01:23 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar